manusia kaya berjubah
bersantap makanan mewah
seorang papa bersumpah serapah
membuat orang merasa gerah
di balik istana megah
terkapar manusia manusia lemah
mencari makan dengan bersusah payah
hidup diantara tumpukan sampah
tiada lagi kepedulian
tidak ada lagi kemanusiaan
hanya ada kesengsaraan
di balik terai kemunafikan
***20-2-10***
Senin, 29 Maret 2010
PUISI
0 Response to "istana yang megah"
Posting Komentar