cerpen. kepolosan

Sasa ke rumah Sandy, sandy sedang mengerjakan Sesuatu di halaman lalu sekejap kemudian mereka tertawa riang.Sasa dan Sandy berteman sejak kecil.Namun diam diam Sasa memperhatikan sandy yang sedang asik bergelut dengan batang batang kayu.




“kalau kamu sibuk aku ke rumah Aryo duluan ya,nanti kamu nyusul.” Kata Sasa merasa bosan menunggu Sandy



‘Ya kalau sudah selesai aku kesana.” Jawab Sandy.



Mereka tak tahu ibu Sandy sedang memperhatikan mereka dari balik jendela tersenyum senyum.



Sasa ke rumah aryo yang tak jauh dari rumah Sandy.Dirumah Aryo adik Aryo Mira sedang berada belajar di ruang tamu.Sasa menyapanya sebenatra lalu bertanya keberadaan Aryo



“ada tuh di kamar lagi tidur.” Kata Mira sambil tersenyum



Sasa langsung masuk ke dalam rumah dari pintu ruang tengah di lihatnya ibu Aryo sedang menanam sebuah pohon dalam pot.Sasa mengetuk kamar Aryo dan memanggil namanya terdengar suara dari dalam kamar yang menyuruhnya masuk.Sasa membuka pintu di lihatnya Aryo sedang bermalas malasan di tempat tidur.Sasa langsung rebah di ranjang Aryo.Tak lama kemudian mereka telah bercakap cakap dan tertawa bersama.Sasa dan Aryo telah berteman dari semasa kecil tak mengherankan Sasa sering keluar masuk kamar Aryo.namun ketika beranjak remaja ibu Aryo mencemaskan keadaan Sasa yang seringkali ke kamar walau pun hanya untuk bercakap cakap.



“ Sasa sudah besar jangan masuk ke kamar laki laki itu tidak sopan.” Kata ibu Aryo suatu hari kepada Sasa



Sasa hanya mengganguk namun tak mengerti perkataan ibu Aryo.Saat itu Sasa memang tak mengerti ucapan ibu Aryo bahkan sampai saat ini.Kepolosan masih menaungi pikiran Sasa.Sasa hanya tahu itu sebuah larangan.Namun Sasa dan Aryo tak mengindahkan larangan itu bila ibu Aryo tak tahu Sasa tetap masuk ke kamar Aryo karena mereka tak merasa melakukan apa pun di dalam kamar.



“Sudah mandi sana kita berangkat.” Kata Sasa kepada Aryo



“Aku sedang di hukum Sa,ga boleh keluar rumah gara gara kemarin itu.” Ucap Aryo



Sasa hanya tersenyum lalu tertawa riang.Aryo dengan malas beranjak dari tempat tidur lalu duduk dan berceloteh panjang lebar tanpa mempedulikan Sasa yang tertawa riang.Tiba tiba dari luar pintu ibu Aryo mengetuk dan berkata agar Aryo mengisi sebuah kertas.Sontak Sasa dan Aryo langsung terdiam.Sasa terduduk lemas di atas tempat tidur mereka berpandangan lalu memandang ke arah pintu dengan hati berdebar takut jikalau ibu Aryo masuk ke dalam kamar dan menemukan Sasa di dalam kamar.Dua lembar kertas di masukan dari bawah pintu mereka melotot tak mengerti.Buru buru Aryo mengambil kertas itu.membaca sekilas dan menyodorkan pada Sasa.Aryo mengambil ballpoint kemudian mereka rebah lagi dambil membicarakan secarik kertas berisi formulir sebuah sekolah.



“ Ah kita bisa pergi bareng.” Kata Sasa polos sambil tersenyum



“ Ini jauh lihatlah.” Kata Aryo menunjuk sebuah tulisan



“ Ga papa nanti aku bilang ke ibu.” Jawab Sasa berbisik



Aryo menulis di sebuah kertas kosong sambil sesekali menatap Sasa di sampingnya.



Tiba tiba pintu kamar terbuka ibu Aryo masuk.Sasa dan dan Aryo serentak menoleh.Ibu Aryo melotot tangannya berkacak pinggang melihat Aryo dan Sasa rebah di kamar berdua.



“ Ibu sudah bilang Sasa jangan masuk ke kamar.” Ujar ibu Aryo sambil memandang Sasa



Sasa diam membisu lalu duduk di ikuti Aryo.



“Aryo sudah mandi sana.” Ucap ibu kepada Aryo geram



Aryo beranjak lalu mengambil handuk di pintu kamar Aryo menatap Sasa,merasa bersalah membiarkannya masuk ke dalam kamar lalu berlalu.Ibu Aryo mendekati Sasa tanpa berkata apa apa.Sasa berdiri lalu beranjak hendak keluar kamar sedangkan ibu Aryo mengomel sambil membereskan tempat tidur.Sasa menoleh sebelum meninggalkan kamar berjalan menuju ruang tamu.

***

Di teras Sandy dan ibu Sasa sedang bercakap cakap dengan heran Sasa mendekati mereka tersenyum.Ibu Sasa masuk ke ruang tamu sambil menuntun anaknya masuk dan menyuruhnya duduk.

“Kita akan membicarakan ini Sasa.” Kata ibu Sasa lembut.



“ Ada apa mah? “ kata Sasa tak mengerti



tak lama kemudian Aryo datang dan bergabung,adik Aryo Mira masih sibuk dengan bukunya memandang mereka satu persatu.Ibu Aryo masih terdengar mengomel dari dalam kamar.



“ kalian sudah besar jangan main di kamar.mainlah di luar atau ruangan lain.” Kata ibu Sasa lembut



“ Ada apa sih? Tolong jelaskan.” Kata Aryo



Ibu Aryo bergabung dan langsung menyuruh Sandy masuk.Sandy yang sejak tadi berdiri di pintu pun penasaran dan langsung duduk bersama mereka.



“Ibu hanya tak mau ada apa apa di antara kalian.” Ucap ibu Sasa lalu berbicara panjang lebar



“ Jika syarat ibu tak di gubris ibu akan mengirim Aryo sekolah di luar.” Kata ibu Aryo



Sasa,Aryo dan Sandy hanya diam lalu berkicau bagai burung apa yang sering mereka lakukan di dalam kamar tak lama kemudian anak anak sudah melupakan pembicaraan itu dan saling bercanda.Pembicaraan mereka tentang obrolan di dalam kamar selama ini sesekali Mira mengomentari lalu ikut tertawa.



Ibu Aryo memberi kode pada ibu Sasa agar masuk ke dalam.



“Bagaimana bu? “ Kata ibu Aryo sambil menghela nafas



“Mau bagaimana lagi mereka masih polos dan tak mengerti ketakutan kita.” Jawab ibu Sasa



“Mereka masih belum mengerti,mungkin suatu hari nanti akan tahu.” Kata ibu Aryo



Lalu berembuk.Kemudian kembali ke ruang tamu



“ Dengarlah anak anak,kalian boleh main di kamar tapi tanpa tutup pintu.” Kata ibu Aryo tiba tiba.



“Terima kasih bu.” Jawab anak anak serempak.



“ Ibu kami di kamar hanya ngobrol sambil tiduran seperti yang ibu lihat tadi.” Kata Aryo memberi pengertian pada ibunya.



“Sasa anak perempuan Aryo.ibu tak mau kalau ada ada kejadian karena kalian.” Kata ibu Aryo



“ Kami ini bersahabat,insya allah tak terjadi apa apa di antara kami bu.” Jawab Aryo menyakinkan ibunya



“Ya sudah terserah kalian.ibu hanya berpesan agar kalian saling menjaga.” Kata ibu Aryo.



“ jangan kuatir bu.” Jawab Sasa,Aryo dan Sandy serempak lalu berhamburan keluar rumah



“ semoga mereka bisa saling menjaga.” Ucap ibu Sasa

***12-10-2010***

0 Response to "cerpen. kepolosan"

wdcfawqafwef